Rabu, 05 Juni 2013

It's All About The Money - Investasi Saham

Tumben2an kan blog gue ada post agak berbobot :p Pastinya bukan gue lah ya yang nulis, tapi si Okky. 


Mudah2an bermanfaat ya..

***

Saat ini pasti banyak keluarga-keluarga baru yang berpikir untuk melakukan investasi seperti deposito, reksadana, unitlink, saham, obliga,si, property dll. Tentu saja tujuan nya untuk mendapatkan kenaikan nilai modal (Capital Gain) dan juga pengembalian keuntungan terhadap modal (Return).


Pada post ini gue coba untuk membagi pengetahuan gue tentang investasi saham. Karena kayaknya banyak yang menganggap investasi di saham itu ribet, susah, bikin deg2an dan pusing, dll. Banyak juga yang mikir karena resiko nya besar takut rugi nya besar. 

Tapi sebenernya ga sesusah itu lho. Asal memang kita mau belajar dulu mekanisme nya. Kalo udah ngerti, kita bisa mengelola resiko nya. 


Menurut saya, investasi sebaiknya bukan berdasarkan "ah gue orangnya suka yang aman2 aja" atau "gue baru belajar investasi soalnya, jadi main yang aman dulu deh (reksadana pendapatan tetap atau deposito)"

Seperti yang kita semua udah paham, untuk ber investasi harus harus dipertimbangkan tujuan dan jangka waktu nya. Jadi kalo untuk tujuan jangka panjang, ya ga usah takut untuk invest di saham. 


Yang akan gue coba share disini nggak akan sedalam pengetahuan analis saham ya pastinya, karena gue sendiri nggak punya background formal di bidang finance apalagi dibilang ahli. Gue mulai mengenal dunia saham tahun 2005 dan mulai melakukan investasi sampai saat ini. Jadi kalo ada pembaca yang lebih ngerti, please CMIIW ya.

Okay..Lets start from the very beginning..

Definisi investasi saham itu sendiri berarti membeli sebagian kepemilikan dari perusahaan dengan tujuan yaitu untuk mendapatkan kenaikan modal (harga per lembar saham yang meningkat) dan mendapatkan pembagian hasil dari keuntungan terhadap bisnis dari perusahaan tersebut.


Bagi kita yang ingin berinvestasi saham, kita dapat membeli saham saham perusahaan yang sudah Go-Public (Mencatatkan perusahaan tersebut di pasar modal). Ciri-ciri perusahaan yang sudah mencatatkan di pasar modal adalah pada namanya biasanya diakhiri dengan Tbk (yang berarti terbuka). 


Mekanisme pembelian saham itu adalah kita membeli melalui sekuritas. Ada banyak sekuritas-sekuritas yang bisa kita pilih. Masing-masing menawarkan keunggulan tersendiri. Kalo gue sendiri prefer untuk memilih sekuritas yang sudah punya tools online (web, aplikasi, mobile). Artinya kita bisa melakukan pembelian saham lewat tools online mereka, tanpa harus menghubungi pialang-pialang saham mereka yang ada di lantai bursa.



Contoh dari tools nya seperti ini :


























Terus apa sih keuntungan real yang kita bisa peroleh dari berinvestasi saham ?

  1. Capital Gain. Artinya kita memperoleh keuntungan karena selisih harga jual dengan harga beli. Dengan kata lain, misalnya kita beli saham dengan harga 100, lalu setelah beberapa saat kita menjual saham tersebut dengan harga 120.
  2. Devidend. Deviden adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. Contoh : Pada tanggal 3 Juni 2013 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan membagikan deviden kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal tersebut sebesar : Rp 436,098 (Empat ratus Tiga Puluh Enam Rupiah, Sembilan koma delapan Sen) per lembar saham. Berarti kalau kita punya 1000 lembar saham tersebut, kita memperoleh deviden sebesar Rp 436.098,00.
Apa sih yang bisa membuat harga saham itu naik/turun ?
Harga saham bisa naik atau turun, sebenarnya karena adanya hukum permintaan dan penawaran. Bingung ??? Analoginya seperti ini : Misalnya diambil contoh dalam kehidupan sehari hari : Harga Bawang. Pada saat bawang langka di pasaran, harganya naik, karena banyak yang nyari dan barang yang dicari susah. Begitu pula sebaliknya. 
Saham bisa juga dianalogikan seperti itu.

Tapi apa saham itu bentuknya barang ??
Iya saham itu sebenarnya adalah surat kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang satuan nya adalah per LEMBAR surat. Pada praktek perdagangan di Bursa Efek Indonesia, minimum kita dapat menjual atau membeli sebesar 500 lembar, atau yang dikenal 1 LOT. 

Tapi masih belum nyambung tuh kenapa harganya bisa naik dan bisa turun ?
Sebenernya simple aja, alasan saham suatu perusahaan bisa dikategorikan banyak yang cari adalah, karena perusahaannya berprospek/berpeluang untuk berkembang usahanya perusahaan nya, keuntungannya besar, sehingga deviden yang dibagi juga besar, dsb dsb. 

Saham-saham perusahaan seperti ini banyak yang nyari di bursa saham, artinya banyak yang pengen beli, sementara jumlah 'barang' yang di perdagangkan kan tetap dong (jumlah lembarannya tetap), sehingga terjadi permintaan lebih besar dari penawaran.

Begitu pula sebaliknya, perusahaan nya rugi melulu, prospek nya jelek, utangnya banyak, dsb dsb. Pasti pemegang saham yang sekarang akan merasa lebih baik menjual sahamnya dan mengalihkan modalnya ke saham lain atau instrumen investasi yang lain. Sehingga saham-saham perusahaan seperti ini banyak yang pengen 'buang' (jual -red) sementara karena prospek nya nggak bagus jadi sedikit yang mau beli, sehigga terjadi over supplied.

Masih banyak sih pertanyaan-pertanyaan lanjutan mengenai perdagangan saham, yang mungkin akan gue tulis di post-post berikutnya contohnya adalah :
  • Gimana sih cara beli nya ? kok pake ngantri-ngatri segala ?
  • Gimana cara melakukan analisisnya dan milih saham yang bagus ?
  • Bagaimana cara pakai toolsnya ?
  • Daftar nya buat trading kemana sih ?
  • Gimana kita tau ya kalo perusahaan nya bagus?
  • Dsb,dsb,dsb
Mungkin kalo ada waktu akan gue tulis di post2 berikutnya. Supaya ga terlalu panjang nanti malah pusing hehe.

Kenapa kami memilih investasi di saham ?
Kami sendiri menganut faham "Never put all your eggs in one basket". Ya, kami punya instrumen investasi yang lain seperti Tabungan, Properti, Reksadana dan SAHAM dengan persentase yang berbeda2.

Dan berdasarkan pengalaman beberapa tahun ke belakang, yang mendapatkan pengembalian keuntungan paling besar adalah : SAHAM. (at least for the last one year).

Sebagai perbandingan dalam 1 Tahun ini, Alhamdulillah kami mendapat gain lebih dari 55% dengan melakukan investasi di saham dengan cara yang sangat 'moderate', dan melakukan dengan sangat hati-hati dan pertimbangan matang, tanpa melakukan spekulasi.

Coba dibandingkan dengan hasil Reksadana yang dalam beberapa tahun ini mengalami gain tertinggi : Panin Dana Maksima yaitu sebesar 40%.



Walaupun untungnya besar ?? Resiko nya besar juga kan ??
YES. Itu adalah prinsip investasi High Risk --> High Return. Tetapi kita bisa meminimalisir resikonya kok, asalkan kita mau coba untuk belajar dan mengerti mekanisme saham.  

Menurut saya pribadi, buat orang yang ga terlalu sibuk, investasi saham justru resiko nya lebih kecil dibandingkan Reksadana Saham. Karena  karena kontrol ada di tangan kita sendiri. 

Misalnya nih, ketika harganya turun dan kita takut ruginya besar, kita bisa langsung jual. Sementara kalo dibandingkan dengan reksadana kan nggak bisa (at least nggak bisa beli DAN jual dalam satu hari). 

Artinya kalo misalnya pagi kita beli ternyata sore harganya turun dan sepertinya akan turun terus, ya dijual aja sebelum harganya makin turun. Sementara reksadana nggak bisa kan.

Oke sekarang gimana cara nya kalo mau investasi di saham ??

Tunggu di post berikutnya yah...


7 komentar:

  1. Ini dia postingan dari blog ini yang ditunggu2.. makasih ya bubu dan papanya azka..
    *semoga serial postingan lainnya ga terlalu lama, fufufu
    noveriya

    BalasHapus
    Balasan
    1. noveriya
      hehe mudah2an okky ga sibuk deh beberapa hari ke depan :D

      Hapus
  2. Oiya, naik turunnya harga saham juga dipengaruhi oleh bandar lho, hehe,
    Dhita/Okky ajarin dong supaya kita ga dikerjain bandar..???
    cape nih aku, cutloss meluluuu,...hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya bener, memang kalo di bursa Indonesia, Bandar emang kadang mempengaruhi.
      TIps nya nanti di posting posting berikutnya yah...

      btw kalo mau coba-coba boleh deh baca buku nya Ferdie Dharmawan judulnya "Investor Sibuk" bisa juga masuk ke blog nya www.investorsibuk.com
      Mudah-mudahan dapet pencerahan

      Hapus
    2. Makasih ya...
      enggak sia sia deh ngikutin blog Dhita hehe

      Hapus
  3. hallo selama ini silent reader, salam kenal, thx for sharing ya papa n bubu azka. ditunggu ilmu selanjutnya. *nyimak sambil gelar tiker :D

    BalasHapus
  4. Salam kenal mbak...wah ilmunya bole banget ini, ditunggu ya post selanjutnya..

    BalasHapus